SUKAGOAL.com – Wayne Rooney, legenda sepak bola Inggris dan mantan pemain Manchester United, baru-baru ini melontarkan kritik pedas terhadap mantan klubnya tersebut. Ia menyatakan bahwa Manchester United telah kehilangan “jiwa” yang membuat klub tersebut dulunya begitu ditakuti lawan. Menurut Rooney, perubahan yang drastis dalam struktur dan filosofi klub menjadi salah satu penyebab primer hilangnya watak kuat yang dulu dimiliki oleh tim yang ia bela selama bertahun-tahun. “Setiap klub mengalami perubahan, tapi yang terjadi di MU sepertinya lebih mengarah ke kehilangan,” ujar Rooney.
Manajer MU Ruben Amorim Angkat Bicara
Ruben Amorim, yang waktu ini menjabat sebagai manajer Manchester United, merespons kritik dari Rooney dengan sikap terbuka. Menurutnya, kritik adalah hal yang wajar terutama ketika datang dari seseorang yang mempunyai keterikatan emosional dengan klub. “Kami memahami bahwa Wayne memiliki pandangan yang kuat tentang MU. Sebagai mantan pemain, sudah niscaya dia menginginkan yang terbaik untuk klub ini,” kata Amorim. Ia mengakui bahwa Manchester United memang sedang berada dalam fase transisi yang signifikan, bagus dari segi manajemen maupun gaya permainan di lapangan.
Amorim menyebutkan bahwa upaya buat mengembalikan kejayaan klub adalah proses yang membutuhkan ketika dan kesabaran. Tetapi, ia juga menggarisbawahi pentingnya masukan dari para legenda dan fans sebagai wujud evaluasi yang konstruktif buat kemajuan tim. “Kami tidak menutup telinga untuk kritik dan masukan. Malah, ini yang memotivasi kami untuk bekerja lebih keras tengah,” tambah Amorim. Mantan pelatih Sporting Lisbon ini menganggap tugasnya di Manchester United sebagai tantangan besar yang harus dihadapi dengan kepala dingin dan strategi yang masak.
Tantangan Memadukan Filosofi Baru
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Amorim adalah menyatukan filosofi lambat dan baru di tubuh Manchester United. Dalam beberapa tahun terakhir, klub ini mengalami berbagai perubahan, baik dalam hal kepemilikan, strategi pemasaran, hingga filosofi permainan itu sendiri. Rumor tentang ketidakpuasan di antara pemeran dan staf sering terdengar, menambah tekanan bagi Amorim buat segera menemukan formula yang tepat bagi timnya. “Keseimbangan antara mempertahankan warisan klub dan berinovasi adalah kunci buat mengembalikan MU ke papan atas,” jelas Amorim.
Selain itu, tantangan lainnya adalah mengelola ekspektasi tinggi dari para fans dan pemilik klub. Baginya, bukan hal yang mudah buat memenuhi ekspektasi yang berakar dari sejarah panjang keberhasilan yang diraih klub di masa lalu. Rooney sendiri menyebutkan bahwa klub harus lebih fokus ke pengembangan pemain muda seperti yang dilakukan pada masanya. Ide tersebut juga mendapatkan dukungan dari para penggemar yang merindukan sosok-sosok berbakat dari akademi klub yang mampu bersinar di mimbar dunia.
Menutup obrolan mengenai kritik Rooney, Amorim menegaskan pentingnya saat dalam proses transisi yang sedang dijalankan di MU. “Kami berada di jalur yang betul, dan adaptasi adalah bagian dari proses tersebut,” kata Amorim. Dengan dukungan penuh dari seluruh elemen klub, ia optimis bahwa Manchester United akan kembali meraih kejayaan yang pernah dinikmati. Perubahan bukanlah hal yang instan, dan seluruh pihak di klub harus bersatu untuk bersama-sama mencapai tujuan yang diinginkan.