SUKAGOAL.com – Dalam rangka buat memajukan sepak bola Indonesia, PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) tengah mencari sosok instruktur baru untuk menggantikan Shin Tae-yong yang sebelumnya menukangi Tim Nasional Indonesia. Tentu saja, penunjukan ini tidak semata-mata dilakukan secara gegabah karena PSSI berkeinginan kuat agar pelatih baru nanti mampu membawa Timnas mencapai berbagai target ambisius di kancah internasional, seperti lolos ke babak 16 akbar Piala Asia 2027 dan Piala Internasional 2030.
Kenapa Harus Memilih Instruktur Asing?
Beberapa pihak mempertanyakan apakah instruktur kepala Timnas harus berasal dari negara tertentu atau tidak. Padahal, PSSI tak lagi menjadikan kewarganegaraan pelatih sebagai prioritas primer. Mereka lebih fokus pada kualitas, kapabilitas, dan rekam jejak pelatih tersebut dalam membawa tim yang diasuhnya menuju kesuksesan. “Kami tak menyantap dari mana pelatih itu berasal. Kami hanya ingin seseorang yang bisa membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi,” ujar salah satu pejabat PSSI.
Tetapi, tak dapat dipungkiri bahwa pelatih dari negara-negara eksklusif, seperti Belanda, sering menjadi perhatian utama. Ini bukan sebab alasan nasionalisme, tetapi lebih kepada sejarah dan pengalaman pelatih-pelatih Belanda yang populer dengan filosofi Total Football-nya yang telah mencetak banyak pelatih top di seluruh dunia. Walau demikian, PSSI menekankan bahwa pihaknya tak tengah mengutamakan pelatih Belanda, sebagaimana yang sering terjadi pada masa lampau. Pilihan akhirnya akan didasarkan pada siapa yang paling cocok dan memiliki visi yang sejalan dengan sasaran besar PSSI.
Erick Thohir dan Perombakan Baru
Dalam konferensi pers yang diadakan belum lambat ini, Ketua Generik PSSI, Erick Thohir, menjelaskan dalih tak memilih kembali Shin Tae-yong. Meskipun Shin mendapat banyak pujian dan berhasil membawa tim muda Indonesia ke berbagai prestasi, PSSI merasa sudah saatnya buat beralih ke halaman baru dan memberikan kesempatan kepada instruktur lain buat menerapkan strategi baru. “Kami sangat berterima kasih kepada Shin Tae-yong atas dedikasi dan pencapaiannya, namun kami merasa ini adalah waktu yang pas untuk sesuatu yang baru,” jernih Erick.
Lebih lanjut, Erick menyebutkan bahwa meskipun ada beberapa pelatih yang dipertahankan dalam struktur kepelatihan Timnas, seperti Zwiers, Jordi, dan Simon, hal ini dilakukan untuk menjaga kontinuitas dan stabilitas. Perubahan instruktur kepala tidak berarti harus merombak segalanya. “Kami percaya bahwa menjaga keseimbangan antara inovasi dan stabilitas adalah kunci buat mencapai hasil yang konsisten,” imbuh Erick.
Masyarakat sepak bola nasional tentunya berharap agar instruktur baru yang nantinya ditunjuk dapat segera beradaptasi dan menjalankan program yang mampu meningkatkan performa Timnas di laga dunia. Dengan sefokus apapun PSSI memilih instruktur, yang terpenting adalah dukungan penuh dari berbagai elemen sepak bola di tanah air agar cita-cita besar Sepakbola Indonesia menjadi kenyataan.




