SUKAGOAL.com – Dalam laga lanjutan Grup D Kualifikasi Piala Internasional 2026, Prancis bertandang ke markas Islandia dengan ambisi akbar. Tetapi, Les Bleus harus berbagi poin dengan tim tuan rumah setelah laga berakhir imbang. Perjalanan Prancis ke Reykjavik tak semudah yang dibayangkan banyak pihak, meskipun mereka hadir sebagai salah satu tim favorit di kompetisi ini. Islandia menunjukkan ketangguhan mereka dengan pertahanan yang solid dan serangan balik yang efektif. Walau Prancis mendominasi dominasi bola, Islandia mampu menahan riak serangan demi serangan dengan kiprah gemilang dari penjaga gawang mereka.
Dominasi Prancis yang Tertahan
Di rendah komando Didier Deschamps, Prancis tampil dengan formasi menyerang dan pemain-pemain bintang seperti Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann yang terus mengancam pertahanan Islandia. Sejak awal laga, Prancis tampak menguasai jalannya pertandingan dengan permainan lekas dan umpan-umpan terukur. Namun, ketangguhan lini belakang Islandia yang digalang oleh kapten mereka, Arnason, berhasil menahan gempuran para penyerang Prancis. “Pertandingan ini benar-benar menantang,” ujar Deschamps usai laga. “Kami memiliki banyak peluang, tetapi kami perlu lebih efektif di depan gawang.”
Meskipun demikian, Islandia tak hanya bertahan. Mereka beberapa kali melancarkan agresi balik yang cukup membahayakan. Pada menit-menit eksklusif, justru Islandia yang terlihat lebih dekat buat mencetak gol dengan beberapa kali penyelesaian akhir yang nyaris membuahkan hasil. Kiper Prancis, Hugo Lloris, harus bekerja ekstra keras untuk menjaga gawangnya masih kondusif dari kebobolan. Keputusan wasit dalam beberapa momen pertandingan juga menjadi perdebatan antara kedua belah pihak yang merasa dirugikan.
Kesempatan yang Terbuang
Para pemeran Prancis terbilang gagal memanfaatkan sejumlah peluang emas selama laga. Peluang demi peluang yang datang sering kali kandas sebelum mencapai gawang Islandia. Keberuntungan pun tampaknya enggan berpihak kepada Les Bleus kali ini. Seperti yang diungkapkan Griezmann, “Kami harus mengevaluasi diri dan belajar dari pertandingan ini. Kami kehilangan beberapa momen krusial yang semestinya mampu kami manfaatkan.”
Menjelang akhir laga, Deschamps mencoba melakukan perubahan strategi dengan memasukkan beberapa pemain pengganti yang diharapkan dapat membongkar pertahanan Islandia. Meski eksis tambahan energi dan sedikit perubahan dalam ritme permainan, Islandia tetap kokoh dalam posisi mereka, tak gentar menghadapi agresi bertubi-tubi dari Prancis. Laga pun harus diakhiri dengan skor kacamata, sebuah hasil yang menegaskan bahwa Islandia bukanlah tim yang mudah ditaklukkan.
Pertandingan ini meninggalkan pelajaran penting bagi Prancis menjelang pertandingan berikutnya. Meski mereka masih berada dalam posisi yang bagus di tabel klasemen, namun hasil imbang ini jelas menjadi tantangan bagi Deschamps dan anak buahnya buat tampil lebih tajam dan cermat di laga-laga selanjutnya. Dalam dunia sepak bola yang sering kali tidak dapat diprediksi, setiap poin menjadi sangat berharga dalam upaya menuju putaran final Piala Dunia 2026.