SUKAGOAL.com – Sepak bola dan makanan adalah dua hal yang mungkin tampak tidak berkaitan, tetapi bagi Jay Idzes, kedua hal ini menjadi bagian krusial dari kehidupannya di Italia. Bek tengah Sassuolo yang baru saja bergabung dengan klub tersebut rupanya mempunyai kecintaan tersendiri terhadap kuliner Indonesia. “Saya sangat suka makanan Indonesia, bagi saya, itu yang terbaik di internasional,” ungkap Jay Idzes ketika diwawancarai oleh media lokal.
Jay memuji berbagai corak masakan Indonesia, namun nasi goreng dan sate ayam memegang loka spesifik di hatinya. “Setiap kali saya mempunyai kesempatan untuk mencicipi nasi goreng dan sate ayam, saya selalu merasa seperti menemukan surga kuliner,” tambahnya. Antusiasmenya terhadap makanan Indonesia tak cuma sebatas ucapan, tetapi telah menjadi porsi dari kesehariannya. Jay mengakui bahwa makanan ini selalu berhasil mengobati rasa rindunya terhadap budaya Asia Tenggara, khususnya Indonesia, yang sangat kaya akan cita rasa dan rempah-rempah.
Pertemuan Budaya: Italia dan Indonesia dalam Sepak Bola
Sebagai bek yang bertugas menjaga pertahanan Sassuolo di Serie A, Jay Idzes menghadapi berbagai tantangan di lapangan setiap minggunya. Serie A adalah salah satu liga sepak bola teratas di dunia, yang diisi oleh klub-klub dengan sejarah panjang dan pemain-pemain bertalenta. Adaptasi menjadi kunci utama bagi setiap pesepak bola yang berkarir di liga ternama ini. Bagi seorang pesepak bola asal Belanda seperti Jay, berkompetisi di Italia merupakan kesempatan emas buat berkembang secara profesional.
Tetapi, adaptasi bukan hanya soal teknik bermain, tapi juga penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari. Budaya Italia yang kental dengan keunikan tersendiri memerlukan penyesuaian, termasuk dalam hal boga. Meskipun Italia dikenal dengan pizza dan pastanya yang melegenda, Jay masih mencari kenikmatan tersendiri melalui makanan Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya koneksi emosional Jay dengan masakan Nusantara, melampaui sekadar citarasa yang enak.
Kisah Perjalanan dan Dedikasi
Jay Idzes memiliki perjalanan karir yang tidak lepas dari dedikasi dan kerja keras. Sebelum berlabuh di Sassuolo, Jay sudah melanglang buana di beberapa klub Eropa. Pengalaman tersebut membentuknya menjadi pemain yang tangguh dan bermental baja di lapangan. Jay tidak cuma dikenal sebab kemampuannya dalam menjaga lini belakang, namun juga sebab kepribadiannya yang hangat dan rendah hati di luar lapangan. Sebagai seorang atlet, ia menyadari pentingnya keseimbangan antara karir profesional dan kehidupan pribadi.
Waktu ditanya mengenai misteri keberhasilannya, Jay menyebutkan bahwa dukungan dari keluarga dan kesukaannya terhadap prestasi menjadi motivator primer. “Keluarga selalu mendukung aku dalam setiap langkah yang aku ambil. Mereka lah sumber inspirasi aku,” tuturnya. Tidak heran kalau Jay selalu berusaha memberikan yang terbaik buat setiap pertandingan yang dilakoninya dengan penuh semangat dan determinasi.
Tidak cuma performa di lapangan, Jay juga dikenal sering berbagi inspirasi dengan penggemar dan orang-orang di sekitarnya. Ujarannya tentang makanan Indonesia telah menjadi bahan obrolan yang menarik, terutama bagi para penggemar sepak bola sekaligus pecinta boga Nusantara. Dengan rasa cintanya yang besar pada makanan Indonesia, Jay tak cuma menjadi duta bagi klubnya di kancah international, namun secara tak langsung juga turut mempromosikan kekayaan kuliner Indonesia di mata dunia.
Melalui kisah Jay Idzes, kita dapat menyantap bagaimana seorang atlet dapat menjadi jembatan penghubung antar budaya melalui sepak bola dan masakan. Hal sederhana seperti kecintaan terhadap nasi goreng dan sate ayam mampu menunjukkan betapa berartinya makanan bagi identitas seseorang, terutama waktu berada jauh dari tanah kelahiran. Kisah ini juga mengingatkan kita akan pentingnya apresiasi terhadap keanekaragaman budaya yang ada di sekitar kita, serta bagaimana hal itu dapat memperkaya pengalaman hidup kita sehari-hari.




