SUKAGOAL.com – London mempunyai reputasi sebagai kiamat mini bagi Manchester United. Dalam beberapa tahun terakhir, setiap kali Setan Merah berkunjung ke ibu kota Inggris tersebut, mereka tampaknya berhadapan dengan kekuatan yang sulit ditembus. Bahkan, banyak pengamat sepak bola yang menyebut bahwa Old Trafford lebih mungkin menyaksikan kemenangan United dibandingkan ketika mereka menjajal pertandingan tandang di London. Beberapa kekalahan dan hasil mengecewakan telah menandai kunjungan mereka, menambah tantangan akbar bagi tim asuhan Erik ten Hag waktu bertandang ke sana.
Sulitnya Menang di London
Sejarah baru-baru ini menunjukkan bahwa atmosfer klub-klub di London seperti Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotspur bisa menjadi ujian berat bagi Manchester United. “Kendala primer waktu melawan tim-tim asal London adalah konsistensi yang mereka miliki di kandang,” ujar seorang pengamat sepak bola di Inggris. Arsenal contoh, dengan gaya permainan menyerangnya selalu bisa menghadirkan mimpi jelek bagi pertahanan United. Kombinasi pemeran muda dan berpengalaman, serta dukungan dari fan setia mereka di Emirates Stadium, membuat Arsenal sulit ditaklukkan.
Selain itu, Chelsea yang terkenal dengan taktik pragmatis di bawah manajer-manajer sejak era Jose Mourinho juga menjadi batu sandungan tersendiri. Chelsea cenderung meredam agresi cepat United dengan lini belakang mereka yang solid, dan beberapa kali berhasil mencetak gol lewat agresi balik lekas. “Kami tahu melawan tim-tim seperti ini, anda harus mempunyai fokus penuh selama 90 menit,” kata salah satu mantan pemeran United. Karena itulah, kemenangan di London sering kali menjadi sasaran yang sulit dicapai.
Tantangan Psikologis dan Taktis
Tetapi, masalah Manchester United di London tidak cuma bersifat teknis, namun juga psikologis. Seorang mantan manajer United pernah mengungkapkan, “Ada tekanan tambahan ketika bermain di London, bukan hanya dari lawan di lapangan tetapi juga atmosfer dan ekspektasi eksternal.” Dengan sorotan media primer yang tertuju pada setiap langkah dan keputusan, pemeran sering kali menemukan diri mereka berada di rendah pengawasan ketat.
Strategi taktis juga menjadi bahan perdebatan waktu United menghadapi lawan-lawan di London. Beberapa kritikus menganggap bahwa gaya permainan United yang cenderung mengandalkan kecepatan dan agresi balik sering kali dapat dibaca dan diantisipasi musuh. Mereka sering kali dihadapkan pada situasi di mana musuh lebih memilih bertahan lebih dalam dan mengandalkan transisi cepat buat membalikkan keadaan. “Ini seperti permainan catur, anda harus mampu berpikir beberapa langkah ke depan,” jelas seorang analis sepak bola.
Dengan tantangan-tantangan ini, tak heran kalau setiap perjalanan Manchester United ke London dianggap sebagai perjuangan tersendiri. Meskipun demikian, kualitas dan dedikasi para pemeran serta dukungan dari fans setia selalu diharapkan dapat membalikkan peruntungan ‘Setan Merah’ saat berjuang di kota London. Menarik buat disimak apakah mereka pada akhirnya bisa menaklukkan kutukan tersebut di masa mendatang.