SUKAGOAL.com – Manchester United, klub sepak bola ternama asal Inggris, kembali menjadi sorotan setelah penandatanganan pemeran muda bernama Benjamin Sesko. Keputusan ini mendapat kritikan tajam dari beberapa pundit sepak bola, salah satunya adalah legenda Manchester United sendiri, Paul Scholes. Scholes menyuarakan keprihatinannya sebab menurutnya, keputusan ini menunjukkan bahwa Manchester United tidak belajar dari kesalahan masa lampau, khususnya dalam kasus pembelian Rasmus Hojlund yang sebelumnya juga dianggap kurang tepat buat kebutuhan tim saat itu.
Sorotan Terhadap Kebijakan Transfer Manchester United
Paul Scholes menyatakan bahwa masalah yang dialami oleh Sesko sangat mirip dengan apa yang dialami oleh Hojlund sebelumnya. “United harusnya lebih teliti dan belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya,” ujar Scholes dalam sebuah wawancara. Manchester United selama ini dikenal sebagai klub yang suka mendatangkan pemain muda berbakat, tetapi tak seluruh transfer tersebut berbuah manis. Dalam beberapa tahun ke belakang, kebijakan transfer United sering kali dipertanyakan, terutama dalam hal penyesuaian pemeran dengan gaya permainan tim yang ada serta kultur dari Liga Inggris yang populer sangat kompetitif.
Pada kasus Benjamin Sesko, banyak pihak yang merasa bahwa dia belum memiliki pengalaman atau terbukti bisa beradaptasi dengan cepat di liga sekelas Premier League. Beberapa kritikus menyatakan bahwa potensi seorang pemeran adalah sesuatu yang harus diolah dengan cermat, dan klub akbar sekelas United seharusnya sudah memahami risikonya. Kegagalan beradaptasi dapat membuat klub kehilangan banyak waktu dan sumber daya yang krusial. Masalah ini tak hanya terbatas pada Manchester United, namun klub ini menjadi sorotan sebab sejarah panjang dan pengaruhnya dalam dunia sepak bola.
Mencari Solusi dan Pembelajaran dari Kesalahan
Kritik dari Scholes bukan tanpa alasan. Pandangan ini memberikan tekanan bagi manajemen dan tim pelatih untuk lebih jeli dalam memutuskan pemain yang akan didatangkan. Manchester United sendiri semestinya memikirkan bagaimana membangun tim yang tidak hanya kuat di atas kertas tetapi juga memiliki mental kampiun di atas lapangan. “Klub harus lebih bijak dan tak asal membeli pemeran hanya berdasarkan potensi semata tanpa menyantap kebutuhan tim yang sebenarnya,” lanjut Scholes.
Selain itu, penilaian mendalam terhadap bagaimana pemain baru dapat berkontribusi langsung dan jangka panjang buat tim harus dilakukan. Pembinaan yang pas dan program adaptasi yang bagus juga menjadi hal yang krusial buat diterapkan, terutama bagi pemeran muda yang baru merasakan ketatnya kompetisi di Inggris. Dengan demikian, pemeran seperti Sesko bisa mendapatkan fondasi yang kuat buat berkembang sebagai porsi dari tim.
Manchester United, seperti halnya banyak klub papan atas lainnya, perlu menyeimbangkan antara keinginan untuk segera meraih sukses dan pengembangan jangka panjang. Menurut para ahli, kunci dari keberhasilan ini terletak pada integrasi yang pas antara kebijakan transfer dengan strategi pelatihan dan pengembangan pemain. Hanya dengan cara ini, Manchester United dapat memastikan bahwa kesalahan seperti dalam kasus Sesko tak akan terulang lagi di masa depan.