SUKAGOAL.com – Dalam pertandingan Serie A yang berlangsung di markas Parma, AC Milan harus puas hanya membawa pulang satu poin setelah bermain imbang 2-2. Pertandingan ini berlangsung hebat, di mana Milan sempat unggul dua gol sebelum akhirnya Parma bisa menyamakan kedudukan. Hasil ini tentu menjadi kekecewaan tersendiri bagi Rossoneri yang datang dengan harapan meraih kemenangan penuh.
Berlaga di Stadio Ennio Tardini, Milan memulai laga dengan percaya diri. Pertahanan Parma sempat kewalahan menghadapi agresi bertubi-tubi dari tim tamu. Milan berhasil menggetarkan jala Parma dua kali lewat gol dari pemeran mereka. Namun, kelebihan tersebut tak bertahan lambat karena Parma terus menekan dan akhirnya berhasil mencetak dua gol balasan.
Babak Pertama: Milan Unggul dengan Kepercayaan Diri
Di awal laga, AC Milan menunjukkan dominasi yang mengesankan. Dengan strategi permainan lekas dan umpan-umpan pendek yang seksama, Milan bisa meredam pergerakan Parma yang bertujuan untuk menguasai bola. Gol pertama Milan lahir dari kerja sama tim yang baik, di mana Ibrahimovic sebagai ujung tombak banyak memberikan ancaman ke gawang Parma. Kecepatan dan ketajaman agresi Milan membikin lini belakang Parma kewalahan.
Gol kedua datang setelah aksi individual yang brilian dari sisi sayap, di mana pemain Milan berhasil melewati beberapa pemeran musuh sebelum melepaskan tembakan yang tak bisa dihalau kiper Parma. “Ini adalah laga yang harus kami menangkan, dan kami sudah menunjukkan performa yang bagus di awal,” ujar pelatih Milan setelah babak pertama berakhir.
Babak Kedua: Kebangkitan Parma dan Tekanan Balik
Memasuki babak kedua, Parma tampil lebih militan dan berusaha mengejar ketertinggalan. Mereka memanfaatkan momentum ini buat menekan pertahanan Milan secara terus-menerus. Upaya mereka akhirnya membuahkan hasil, dengan gol yang dicetak melalui sundulan keras memanfaatkan umpan silang dari sisi kanan. Gol ini menjadi titik kebangkitan Parma, membakar semangat mereka untuk menyamakan kedudukan.
Milan, di sisi lain, mencoba mempertahankan kelebihan dengan merapatkan barisan pertahanan. Namun, tekanan dari Parma membuat Milan kehilangan kontrol permainan. Gol penyeimbang Parma tercipta waktu pertahanan Milan gagal mengantisipasi bola mati yang diarahkan ke jantung pertahanan mereka. “Kami harus memperbaiki cara kami bertahan dalam situasi bola meninggal,” kata kapten Milan setelah laga.
Kesimpulannya, hasil imbang ini menjadi cerminan bagi kedua tim buat mengevaluasi strategi permainan mereka ke depan. Bagi Milan, mengatasi inkonsistensi dalam menutup laga menjadi pekerjaan rumah yang mendesak. Sementara bagi Parma, hasil positif ini dapat menjadi motivasi buat lanjut berjuang di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Keduanya kini harus bersiap menghadapi laga berikutnya dengan tekad dan persiapan yang lebih masak.




