SUKAGOAL.com – Tim nasional sepak bola Indonesia kembali gagal melangkah jauh dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Instruktur kepala, Shin Tae-yong, menyatakan kekecewaannya setelah gagal membawa Skuad Garuda melewati babak ketiga kualifikasi. Meskipun eksis banyak asa dan semangat dari para penggemar sepak bola Indonesia, kenyataannya menunjukkan bahwa perjalanan ke mimbar internasional buat tahun 2026 harus tertunda.
Kekecewaan Shin Tae-yong
Kekecewaan tersebut bukan tanpa alasan. Kehadiran Shin Tae-yong di tim nasional sejak 2019 menjadi titik asa baru bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Dengan rekam jejak yang cemerlang, termasuk meloloskan Korea Selatan hingga tahap semifinal di Piala Dunia 2002, banyak yang menganggap bahwa pelatih asal Korea Selatan ini bisa membawa angin segar dan taktik baru bagi Skuad Garuda. Tetapi, berbagai tantangan, bagus teknis maupun non-teknis tampaknya masih menjadi penghalang besar bagi kemajuan tim. “Saya sungguh berharap bisa meloloskan Indonesia,” ujar Shin dalam konferensi pers terakhir. “Tetapi, banyak faktor yang perlu diperbaiki, dan perjalanan ini, meskipun sulit, tidak boleh membikin kita menyerah.”
Pelatih berusia 52 tahun ini berkata panjang lebar mengenai strateginya dalam menaikkan kemampuan tim nasional. Dia memberi penekanan spesifik pada pentingnya memperbaiki dasar-dasar teknik para pemeran dan memperkuat struktur pembinaan pemain muda. Shin Tae-yong menganggap bahwa untuk mampu bertanding di kancah dunia, pengembangan pemain muda harus menjadi prioritas utama. Dia mengidentifikasi beberapa kelemahan fundamental yang perlu ditangani secara bertahap, termasuk masalah konsistensi dan mentalitas bertanding. Di sisi lain, Shin juga memuji semangat dan dedikasi para pemeran yang, menurutnya, telah memberikan segalanya di lapangan.
Harapan dan Planning Masa Depan
Meskipun gagal di kualifikasi Piala Internasional 2026, Shin Tae-yong tidak kehilangan semangat. Dia menyantap bahwa perjalanan ini adalah porsi dari proses panjang yang dibutuhkan oleh tim nasional untuk membangun fondasi yang lebih kuat. Dari sini, muncul pertanyaan akbar mengenai langkah berikutnya buat timnas Indonesia. Shin menegaskan pentingnya kontinuitas dalam pelatihan dan organisasi tim. “Kami harus melihat ini sebagai pembelajaran dan memastikan kesalahan yang sama tidak terulang di masa depan,” tambahnya.
Proyek jangka panjang yang diusungnya adalah mempersiapkan tim tak hanya untuk turnamen yang lebih besar namun juga menaikkan performa secara keseluruhan dalam setiap pertandingan dunia. Dia mengedepankan pentingnya dukungan dari seluruh pihak, mulai dari federasi sepak bola hingga penggemar yang loyal mendukung tim nasional, buat bersatu dalam satu visi membangun sepak bola Indonesia yang berdaya saing mendunia.
Selain itu, pengembangan infrastruktur dan fasilitas latihan yang memadai disebut sebagai prioritas dalam rencana masa depan Shin untuk tim nasional. Hal ini diyakini akan memberikan kontribusi akbar dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi para pemeran buat berlatih dan berkembang. Dengan persiapan yang lebih bagus dan program latihan yang terukur, diharapkan Indonesia mampu tampil lebih kompetitif dalam ajang dunia mendatang.
Kesimpulannya, walau gagal menuju Piala Internasional 2026, determinasi dan visi Shin Tae-yong untuk mengembangkan sepak bola di Indonesia masih kuat. Melalui pembelajaran dari kegagalan ini, diharapkan mampu tercipta landasan yang lebih kokoh untuk kesuksesan di masa depan. Semangat pantang menyerah dan pemugaran berkelanjutan diharapkan suatu hari nanti dapat berbuah manis dengan mewujudkan mimpi besar Indonesia berkompetisi di Piala Dunia.