SUKAGOAL.com – Kevin De Bruyne, yang baru saja pindah ke Napoli, memberikan pandangannya mengenai dua instruktur ternama, Antonio Conte dan Pep Guardiola. Dalam wawancara terbarunya, De Bruyne menjelaskan bahwa gaya permainan yang dianut oleh kedua instruktur tersebut memiliki filosofi yang sangat berbeda. Dia juga menggambarkan bagaimana perbedaan tersebut memengaruhi dirinya sebagai pemain.
Gaya Permainan Berbeda
De Bruyne mengungkapkan bahwa Antonio Conte adalah pelatih yang lebih mengutamakan pendekatan defensif yang kuat. “Conte sangat fokus pada pertahanan yang kokoh dan transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Pendekatan ini membentuk tim yang sangat terorganisir dan sulit ditembus,” katanya. Carlanya ini seringkali membutuhkan kedisiplinan yang tinggi dari setiap pemain yang terlibat dalam skemanya. De Bruyne merasa bahwa di bawah arahan Conte, setiap pemain dituntut buat memahami dan menjalankan peran mereka dengan sangat spesifik.
Sementara itu, berbeda dengan Conte, Pep Guardiola populer dengan gaya permainannya yang mengedepankan dominasi bola dan agresi yang lebih kreativ. “Guardiola mendorong kami untuk selalu mengontrol jalannya laga dengan penguasaan bola yang dominan. Filosofinya adalah menyerang adalah wujud pertahanan terbaik,” tutur De Bruyne menjelaskan pendekatan Guardiola yang lebih berfokus pada menyerang dan membangun agresi dari lini belakang.
Efek Pada Pemain
Menurut De Bruyne, kedua filosofi ini mempunyai efek signifikan pada pemain. Dalam tim yang dipimpin Conte, para pemain seringkali harus beradaptasi dengan perubahan strategi yang lekas dan harus siap untuk menyerang secara tiba-tiba setelah fase bertahan. “Ini mengharuskan kami buat menjadi lebih luwes dalam menjalankan peran di lapangan dan menaikkan responsivitas terhadap situasi permainan yang berubah-ubah,” ujar De Bruyne.
Di sisi lain, bermain di bawah asuhan Guardiola menuntut pemain buat mempunyai teknik individu yang sangat bagus dan kemampuan dalam mengambil keputusan yang lekas serta tepat waktu menguasai bola. “Di bawah Pep, aku belajar untuk menyantap permainan dari sudut pandang yang lebih luas dan selalu mencari langkah untuk memecah kebuntuan dengan kreativitas,” tambahnya. De Bruyne juga menekankan bahwa kepemimpinan Guardiola telah membantu mengembangkan kemampuannya dalam membaca permainan.
Kevin De Bruyne merasa beruntung mampu belajar dari kedua pelatih ini. Meskipun mempunyai gaya yang bertolak belakang, baik Conte maupun Guardiola telah memberikan dampak yang berarti bagi perkembangannya sebagai pemeran sepak bola profesional. Ini menjadi pengalaman berharga bagi De Bruyne dalam perjalanannya di internasional sepak bola, memberinya wawasan baru tentang berbagai langkah buat bermain dan memahami permainan itu sendiri.
Dengan pengalamannya bersama dua pelatih hebat itu, De Bruyne kini siap menghadapi tantangan baru berbarengan Napoli. Ia berharap dapat menerapkan berbagai pelajaran yang didapat dari Conte dan Guardiola ke dalam permainan barunya di Italia serta memberikan kontribusi maksimal bagi klub barunya. De Bruyne juga berharap bisa menginspirasi pemeran muda untuk selalu terbuka terhadap berbagai gaya dan filosofi permainan, karena setiap pengalaman mempunyai nilai yang berharga buat pertumbuhan karir mereka.