SUKAGOAL.com – Barcelona, salah satu klub paling ikonik dalam sejarah sepak bola, mengincar gelar Liga Champions pada musim ini. Namun, Emmanuel Petit, legenda sepak bola asal Prancis, mempunyai pandangan yang skeptis terhadap kesempatan kemenangan Barcelona di ajang bergengsi Eropa ini. Dalam analisisnya, Petit menyoroti dua alasan utama mengapa Barcelona mungkin menghadapi kesulitan untuk meraih trofi bergengsi tersebut.
Unsur Kualitas Skuad
Menurut Emmanuel Petit, salah satu dalih utama yang membuatnya ragu Barcelona mampu meraih kejayaan di Liga Champions adalah kualitas skuad mereka waktu ini. Dalam pernyataannya, Petit menunjukkan bahwa meskipun Barcelona memiliki sejumlah pemeran berbakat, mereka belum menunjukkan konsistensi yang dibutuhkan di taraf Eropa. “Kualitas individu mungkin eksis, tetapi tanpa konsistensi dan pemahaman tim yang kuat, mereka tak akan mampu bertanding dengan klub-klub elit lainnya,” kata Petit.
Tim-tim teratas Eropa seperti Manchester City, Bayern Munich, dan Paris Saint-Germain telah membangun skuad yang bisa bertanding di setiap posisi, dengan pemain cadangan yang sama kuatnya dengan tim utama. Hal ini, menurut Petit, belum sepenuhnya diwujudkan oleh Barcelona. Meskipun mereka mempunyai pemeran muda berbakat seperti Lamine Yamal, yang baru-baru ini menjadi sorotan, Petit merasa Barcelona perlu lebih dari sekadar talenta individu untuk sukses di Liga Champions.
Kendala Finansial dan Strategi
Selain itu, unsur finansial dan strategi juga menjadi pertimbangan primer bagi Petit. Barcelona telah mengalami kendala finansial beberapa tahun terakhir, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk merekrut pemeran top internasional. Keberangkatan Lionel Messi dua musim kemudian adalah salah satu dampak dari masalah finansial tersebut, dan meskipun klub telah melakukan usaha restrukturisasi, Petit merasa bahwa ini masih membatasi kemampuan Barcelona buat dinamis cepat di bursa transfer.
Dari pojok pandang strategi, Petit menyoroti bahwa strategi pelatih dan pendekatan taktik Barcelona harus lebih bervariasi dan fleksibel. Di masa lalu, Barcelona dikenal dengan “Tiki-Taka”, sebuah gaya bermain yang menekankan penguasaan bola dan operan pendek. Namun, Petit merasa bahwa gaya permainan ini perlu disesuaikan dengan dinamika sepak bola modern, di mana kecepatan dan efisiensi sering kali lebih menentukan. “Dalam sepak bola modern, tim yang bisa beradaptasi dengan cepatlah yang akan unggul,” tambah Petit.
Dengan dua alasan tersebut, Petit merasa skeptis terhadap peluang Barcelona buat meraih kemenangan di Liga Champions musim ini. Meskipun demikian, dunia sepak bola selalu penuh kejutan, dan tak ada yang mampu sepenuhnya memprediksi hasilnya hingga peluit akhir dibunyikan. Para pendukung Barcelona tentu tetap berharap tim kesayangan mereka bisa mengatasi setiap tantangan dan sekali lagi mengangkat trofi Liga Champions yang prestisius.




