SUKAGOAL.com – Inter Milan menghadapi tantangan berat saat menjamu Kairat Almaty di pertandingan Liga Champions. Meskipun akhirnya berhasil meraih kemenangan, performa Nerazzurri tidak sepenuhnya memuaskan instruktur mereka, Cristian Chivu. Tim tuan rumah harus bekerja ekstra keras untuk mengamankan tiga poin di hadapan pendukung sendiri. Ketegangan mewarnai sepanjang laga dengan kedua tim yang saling memberi tekanan.
Perjuangan Inter Milan di Kandangan Sendiri
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi, menunjukkan intensitas yang cukup menantang dari kedua belah pihak. Kairat Almaty, yang datang sebagai tim tamu, menunjukkan keberanian dan semangat juang yang tinggi di lapangan. Dengan strategi permainan yang agresif, mereka beberapa kali mampu membahayakan gawang Inter Milan. Tetapi, meskipun tertekan, Nerazzurri tak menyerah. Mereka berusaha mencari celah di pertahanan musuh.
Sepanjang babak pertama, Inter Milan mencoba menguasai ball possession, namun upaya mereka sering kali terhenti oleh pertahanan handal Kairat. Instruktur Cristian Chivu tampak bimbang di pinggir lapangan, menginstruksikan para pemainnya untuk fokus dan lebih efisien dalam memanfaatkan kesempatan. Memasuki akhir babak pertama, Inter berhasil mencetak gol melalui skema agresi balik yang cepat. Gol ini memberi sedikit ketenangan bagi tim tuan rumah menjelang jarak.
Kekecewaan Chivu dan Harapan Kedepannya
Meskipun berhasil membawa pulang kemenangan, Cristian Chivu tetap menyimpan rasa ketidakpuasan terhadap performa anak asuhnya. Ia menilai bahwa permainan Inter seharusnya bisa lebih baik tengah, terutama dalam hal konsistensi dan penyelesaian akhir. “Kami memang menang, namun aku berharap lebih dari tim ini. Kami harus meningkatkan performa agar bisa bersaing di babak selanjutnya,” tutur Chivu dalam sesi konferensi pers setelah laga.
Pada babak kedua, situasi laga tidak banyak berubah dari segi ritme permainan. Inter Milan masih berjuang untuk menghasilkan permainan yang lebih berkualitas. Beberapa kesempatan emas terbuang sia-sia sebab kurangnya koordinasi dan komunikasi antar pemeran. Meski begitu, pertahanan Inter Milan tampil cukup solid, berhasil mematahkan serangan-serangan balasan dari Kairat.
Kemenangan ini, meskipun penting, menyadarkan banyak pihak bahwa Inter Milan memiliki banyak pekerjaan rumah sebelum menghadapi lawan-lawan yang lebih handal di kompetisi Eropa. ‘Kami memiliki potensi untuk tampil lebih baik. Kami harus belajar dari setiap laga dan memastikan tidak mengulangi kesalahan yang sama di pertandingan berikutnya,’ tambah Chivu. Penilaian menyeluruh akan menjadi prioritas tim pelatih sebelum pertandingan selanjutnya.




